Sabtu, 20 Mei 2017

Aku Merasa Tak Mati Rasa (2016)

Di telinga langit kucoba berbisik
.

Aku membisikkan doa (yang kiranya adalah kata-kata indah) kepada telinga langit di penghujung tebing, dia si langit menggangguk entah dia paham doaku atau hanya sekedar memberi penghormatan kepada aku yang berani memohon, bisikkan doaku padamu pada akhirnya diterima arakan awan tetapi dikembalikan lagi pada bumi dalam jutaan rintik rindu.


Bisik-bisik cinta pada daun jatuh
.
Begitulah kiranya awal dari percakapan
sang daun jatuh dengan cintanya angin
yang mengantarkannya menjadi
padu pada tanah
"Karena ajalmu sudah dekat, dan
kau akan lebih berguna jika berada
di atas tanah,
menjadi kompos"

Begitulah bisik cinta sang angin
pada daun jatuh



Bolehkah Kita
.
Bolehkah kita beradu pandang?
Meski ruang hati sudah terisi penuh
tak mengapa meski sekilas
asal kau penuhi candu mata ini
.
Boleh saja kita berjalan bersama
asal tak ada mata-mata
yang menatap iri
pada jejak langkah kita
.
Bolehpun kita mentertawakan
hal-hal yang biasa kita tertawakan
tetapi ingatlah
jangan sampai tumbuh
pohon cinta
yang dulu pernah kita tebang bersama




Aku begini kamu pun begitu
.
Aku begini kamu pun begitu
selalu saja bertentangan
tak habis cerita yang penamu tuliskan untuk kisah yang tak berkesudahan
ingin aku mengakhiri tapi wajar bila ku balik lagi
tak mampu gunung di cabut begitu pula kenangan tak mampu ia dihilangkan


Hasil gambar untuk art creative commons

0 komentar:

Posting Komentar