Untukmu, yang kukira tak perlu disebutkan nama
Hei, apa kabar? Semoga kamu selalu
sehat dan senantiasa dalam perlindungan Allah Ta'ala. Kukira sekarang kita sudah jarang bercakap-cakap baik itu langsung ataupun melalui chat. Entahlah, aku tidak mau menggangumu dengan percakapan yang tidak berkesudahan, tapi ku rasa kamu harus tahu satu hal. Sudah beberapa tahun kita saling
tahu, kurasa kita sudah lama saling kenal, dan sudah lama kiranya sejak aku
menyatakan perasaanku kepadamu, saat itu kamu menjawab dengan mengutip sebuah
quote "janganlah kau mencintai seseorang sedangkan kamu tak berniat untuk
menikahinya".
Mungkin kamu bertanya-tanya mengapa
aku begitu mencintaimu, atau kamu mungkin penasaran bagaimana aku bisa jatuh
cinta padamu? Percayalah seiring waktu yang menemani langkah kita, kamu akan
mengetahui jawabannya tanpa perlu aku utarakan sebuah kalimat. Tak terhitung banyaknya waktu yang
terbuang (tapi tidak percuma) untuk memikirkanmu seorang. Dalam heningnya malam
hingga derunya siang, bermoksaku dalam doa. Habis kata dalam tenggorokan
untuk menjelaskan kepada khlayak kenapa aku begitu mencintaimu, tapi Allah
lebih tau.
Inilah impian sederhanaku, bercengkrama denganmu ditemani dua gelas kopi hangat yang
menyertai api unggun pada pasir pantai Gili Trawangan yang berbisik kedinginan karena angin laut atau menatap kemilau langit senja pada ketinggian 2565 mdpl Gunung Prau pada penghabisan
waktu.
Sebenarnya bukan itu semua yang
benar-benar ku inginkan, aku tidak ingin itu hanya menjadi perjalananku, yang
kuinginkan itu menjadi perjalanan kita. Bukankah indah menjelajahi hidup dengan
seseorang yang kau cinta? Aku hanya ingin menikmati setiap petualangan yang ada,
menghabiskan setiap detik, merasakan
suka dan duka bersamamu. Seumur hidup.
Aku akan menjadi orang paling
bahagia seandainya kamu bersedia untuk menerimaku disisimu. Tak peduli seberapa
besar aral, aku akan terus mencoba meyakinkanmu. Kamu tau kan, cinta sejati itu
tidak tercipta begitu saja. Bisa saja kau tidak mencintaiku hari ini, tapi
suatu saat kamu akan menyadari kekuatan cintaku.
Sesederhana
itu, tapi mewujudkannya kuakui sangat tidak sederhana. Maukah kiranya kamu mewujudkan
impian sederhanaku?
Salam Hangat
0 komentar:
Posting Komentar