Kamis, 28 September 2017

Mati

Mati
aku muak berada di kerumunan orang yang mendekapku erat di depan tetapi
menghunusku di belakang. aku ingin menyingkir dari kehidupan yang membimbingku menjadi mesin.
aku rindu pada orang-orang yang menyapaku meski tak tahu, menyambutku meski tak kenal.
aku ingin mati di belantara orang-orang yang diasingkan kehidupan atau mati di perjalanan.
tak mengapa tanpa ada upacara kematian, selarasnya hanya memakai baju yang kupakai hari itu
tanpa perlu diziarahi, tanpa ditaburi bunga



Mati(2)
suatu saat kau bertanya; apa yang ingin aku dapatkan di kehidupan ini?
sederhana jawabku; tanpa adanya campur tangan siapapun, aku ingin berkelana
sejauh apa? sejauh aku mampu berjalan. jika aku berhenti maka aku ingin mati di tempat itu
tanpa ada yang mengenalku. aku ingin mati seperti bangkai yang berserak
bercerai berai



Artefak
Diriku kumpulan artefak
terpisah dan terbuai
direkatkan kembali demi
mengumpulkan kisah yang terserak
pudar ditilap jaman
layu dalam genggaman
Kau adalah teori
tak ubahnya seperti jam yang terus mendikte
aku semakin tenggelam
dalam interpretasimu
yang tak kunjung padam


  
Bintang
Aku tak ubahnya bintang di malam hari
belajar berpendar seiring fajar menyingsing
acuhmu pembelajaran bagiku
aku harus menyongsong langit tertinggi
sekiranya aku tiada dapat kau lihat
dengan mata telanjang
bila kau gunakan teropong pun
aku tak dapat ditemukan


0 komentar:

Posting Komentar