Senin, 11 Juni 2018

Dataran Tinggi Dieng, Romantisme Masa Hindu-Budha Berbalut Keindahan Alam

Dieng merupakan kawasan pegunungan yang terletak di Kabupaten Banjarnegara serta Kabupaten Wonosobo. Kawasan ini terkenal sejak dahulu kala sebagai daerah yang subur, dengan adanya bukti arkeologis berupa komplek Candi Arjuna. Daerah ini sangat kaya dengan potensi wisata, terutama wisata alam. Daerah ini banyak memiliki kawah-kawah seperti kawah sikidang, kawah candradimuka, dan kawah lainnya serta tidak lupa gunung-gunung seperti Gunung Prau dan Bukit Sikunir. Aku sudah beberapa kali mengunjungi Dieng, nyatanya aku tidak pernah bosan meski sudah mengunjunginya berkali-kali, terutama Gunung Prau.
Selamat Datang di Dieng!

Gunung Prau merupakan salah satu gunung di Jawa Tengah bahkan di Indonesia yang mempunyai pemandangan Golden Sunrise terindah, persis seperti logo yang ada disalah satu merek air mineral. Gunung Prau (Prahu) memiliki ketinggian 2565 mdpl dan memiliki 4 jalur pendakian antara lain Patak Banteng, Dieng Kulon, Kalilembu, dan Wates. Aku hanya pernah mencoba dua jalur; Patak Banteng yang terkenal sebagai jalur terpendek yang dapat ditempuh hanya dua jam dengan jalur yang terjal dan Dieng Kulon dengan jalur yang dekat dengan berbagai wisata lainnya seperti komplek Candi Arjuna dan Telaga Warna tetapi cukup panjang untuk sampai ke puncaknya. Suhu di puncaknya cukup menusuk tulang, berkisar 5-10 derajat celcius saat malam.


Sindoro-Sumbing dari Gunung Prau

Selanjutnya di Dieng ada komplek Candi Arjuna yang terletak berdekatan dengan jalur pendakian Dieng Kulon. Komplek candi ini ditemukan tahun 1814 oleh H.C. Cornelius yang dalam laporannya mengatakan candi-candi ini masih terendam oleh air. Barulah pada tahun 1856, J. Van Kinsbergen mengeringkan air yang ada disana dan menggambarkannya. Komplek percandian ini terdiri dari Candi Arjuna sebagai candi induk, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Sembarda, Candi Puntadewa. Tidak jauh dari komplek percandian Arjuna juga terdapat komplek percandian Gatotkaca yaitu Candi Gatotkaca sebagai candi utama sisanya yaitu Candi Setyaki, Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Petruk, Candi Gareng tidak berbentuk utuh lagi. Sebenarnya masih banyak lagi candi-candi yang berada disekitar sini, entah itu yang sudah ditemukan ataupun belum, yang jelas ini memberikan gambaran bahwa daerah Dieng pada masa Hindu-Budha merupakan daerah penting.

Komplek Percandian Arjuna
Selain gunung dan candi, Dieng juga terkenal akan kawah-kawahnya seperti Kawah Sikidang, Kawah Candradimuka, Kawah Sileri. Tidak mengherankan kawasan Dieng dipenuhi oleh kawah-kawah sebab Dataran Tinggi Dieng merupakan kawasan vulkanis yang masih aktif. Telaga-telaga vulkanik juga turut memperindah Dieng dengan menampilkan air bercampur belerang seperti Telaga Warna, Telaga Merdada, dan lainnya. 
Telaga Warna 

Mitos serta legenda yang menyelimuti Dieng turut memperkaya kawasan ini. Gua pertapaan seperti Gua Semar yang terkenal sebagai pertapaan Eyang Semar ini konon pernah dipakai presiden Soeharto sebagai tempat bersemedi. Gua lainnya seperti Gua Jaran juga dikenal sebagai tempat bersemedi bagi para wanita yang ingin hamil. Gua Sumur Dieng yang mengandung air yang (katanya) dapat menghilangkan segala penyakit. Tetapi dari semua itu, kisah yang paling terkenal adalah kisah Dukuh Lagetang, Dukuh yang hilang dalam semalam akibat terjadinya longsor dari Gunung Pengamun-amun. Menurut banyak cerita, hal ini merupakan azab yang maha kuasa terhadap Dukuh Lagetang yang sering melakukan maksiat. Sekarang, ditempat tertimbunnya didirikan tugu peringatan untuk mengenang tewasnya 332 orang penduduk akibat bencana tersebut.


Setelah mengelilingi Dieng jangan lupa mencicipi makanan khas daerah sini. Lezatnya mie ongklok yang kuashnya terbuat dari kanji, segarnya carica(sejenis pepaya yang hanya tumbuh di daerah Dieng), dan hangatnya purwaceng siap menemani anda selama berwisata di Dieng yang dingin. Kisaran harga yang terjangkau membuat anda tidak berpikir dua kali untuk membelinya.


Itulah Dataran Tinggi Dieng,panorama wisata Jawa Tengah yang tak kalah indah dengan wisata yang ada di luar negeri. Sebuah paket lengkap yang menawarkan keindahan alam, cerita masa lalu, serta legenda-legenda masyarakat menjadi menu utama berwisata di kawasan ini. Jadi, jangan ditunda lagi menikmati keindahan panorama Indonesia berbalut romantisme masa Hindu-Budha hanya ada di Dieng!
Penampakan Dieng dari Gunung Prau

0 komentar:

Posting Komentar