I enjoy load shedding in Nepal, when it allows me to witness the dancing of fireflies in the next field, and at the same time to hear children playing a chanting clapping game because there is no TV to waste their time on. - Andrew James Pritchard
Apa yang kamu ketahui tentang Nepal?
Kalau kamu anak gunung pasti menjawab Himalaya! Kalau kamu anak budaya pasti
menjawabnya negara Hindu Budha. Semua yang disebutkan diatas benar, namun
tahukah kamu bahwa Nepal bukan hanya sekedar negara Hindu-Budha maupun
Himalaya, melainkan sejuta keunikan dimiliki oleh negara yang hanya mempunyai
luas 147,181 km2.
Kuil Swayambhunath di Kathmandu |
Nepal merupakan satu satunya
negara yang mempunyai bendera berbentuk segitiga. Hal ini dikarenakan Nepal
lebih mengikuti bendera asal Asia Selatan sebelum datangnya pengaruh Eropa dan
memang Nepal bukanlah negara yang pernah dijajah. Filosofinya dua segitiga ini banyak
sekali pendapat, diantaranya melambangkan Hindu-Budha, melambangkan Himalaya,
melambangkan dua keluarga kerajaan Nepal Shahs dan Ranas, serta melambangkan
kedamaian.
Bendera Nepal |
Kalau kamu mengunjungi Nepal, jangan kaget
melihat kabel listrik berseliweran. Yup, tiang-tiang listrik di Nepal memang
dibiarkan begitu saja. Entah kenapa alasannya yang pasti kamu tidak akan
menemui hal ini di Indonesia. Nepal juga sering mengalami pemadaman listrik,
terutama ketika aku berada di Pokhara, hampir setiap hari selalu ada pemadaman
walau durasinya tidak selama di Banjarmasin tetapi hal ini cukup mengesalkan
karena terjadi berulang-ulang dalam sehari.
Selanjutnya ada sapi! Sapi
merupakan wahana (kendaraan) Dewa Siwa, dewa yang sangat dihormati pemeluk
agama Hindu. Kamu bakal melihat sapi-sapi berkeliaran di jalan-jalan layaknya
kucing liar di Nepal. Eits, jangan nyoba mengusik sapi-sapi itu lho, nanti kamu
bisa kena hukuman berupa denda sampai hukuman mati! Sadis!!!
Si Raja Jalanan! |
Klakson dengan suara yang
nyaring adalah hal yang lumrah di Nepal. Dimana-mana kamu akan mendengar suara
klakson bersahut-sahutan layaknya memberi salam. Konon, klakson merupakan
sapaan "namaste" orang-orang Nepal di jalan. Rasanya tidak lazim
kalau di Nepal tidak mendengar suara klakson yang nyaring. Bahkan beberapa
klakson bunyinya sangat mirip klakson "telolet" Indonesia. Beberapa
tempat mulai memberlakukan aturan dilarang membunyikan klakson seperti di salah
satu sudut jalan kota Pokhara.
Siap-Siap Budeg Denger Klakson |
Nepal termasuk negara yang ramah
bagi para pelancong. Entah itu dalam urusan keamanan maupun harga, keduanya
pantas diacungi jempol. Polisi Nepal selalu bersiaga di touristic spots
bahkan sampai di pasar pun ada! Nepal punya tempat backpacker tertua di dunia yaitu Thamel yang berada Di Kathmandu. Thamel terkenal sejak tahun 50 an semenjak gaya hidup hippie merebak. Nepal menjadi salah satu negara tujuan para hippie. Untuk urusan harga, mungkin karena nilai mata
uang NPR( Nepali Rupee) jauh lebih rendah daripada negara-negara lainnya
semisal USA, Singapura, Perancis. Nilai tukar NPR ke IDR sendiri saat itu
berkisar 132 rupiah. Cukup murah untuk ukuran luar negeri bukan?
1000 NPR |
Makanan khas Nepal? Ada banyak!
Makanan khas Nepal dikenal dengan aroma rempah-rempah yang kuat seperti halnya
India. Ada momo, dal-bhat, ghundruk, dan lain-lain. Aroma yang kuat belum tentu
menciptakan rasa yang tajam. Untuk lidah seperti kita kemungkinan merasakan
masakannya agak hambar, entah kurang garam atau gimana ceritanya. Bagiku
sendiri cukup tiga hari di Nepal setelah itu lidah bisa menyesuaikan dengan
makanan lokal. Lezat! Kalau kamu makannya banyak, Nepal bakal cocok banget untuk melepas nafsu makan kamu! Bayangkan saja satu porsi orang Nepal layaknya 3 kali porsi orang Indonesia. Namun presentase lauk dengan nasinya berbanding 30:70, artinya kamu akan memakan 70% karbohidrat, kurang cocok untuk orang yang sedang diet.
Seporsi Dal-Bhat dan Momo Isi Keju Yak |
Satu hal yang tidak bisa
dipungkiri dari Nepal adalah keindahan pegunungannya. Mulai dari Annapurna,
Manaslu, sampai Kala Patthar, semua indah! Rasanya belum bisa dibilang pergi ke
Nepal kalau belum mencoba mendaki salah satu gunung yang ada disana. Panjang
waktu tempuh trekking bervariasi mulai dari 3- 15 hari tergantung rute yang
dipilih. Untungnya aku berkesempatan melakukan pendakian ABC( Annapurna
Basecamp). Cerita tentang megahnya Annapurna Basecamp akan dibahas lebih lanjut
di postingan selanjutnya!
Really! |
Masih banyak sebenarnya yang bisa diulas dari Nepal. Budaya, Agama, Orang-orang rasanya terlalu banyak untuk dipaparkan semuanya. Sepanjang apapun aku menjelaskan tetap tidak bisa menggambarkan keindahan Nepal yang sesungguhnya. Daripada terus-terusan kebayang, mending kamu langsung beli tiket buat berangkat ke Nepal hehe.
0 komentar:
Posting Komentar