Selasa, 11 September 2018

Sekelumit Catatan Tentang Nepal


            I enjoy load shedding in Nepal, when it allows me to witness the dancing of fireflies in the next field, and at the same time to hear children playing a chanting clapping game because there is no TV to waste their time on. - Andrew James Pritchard

           Apa yang kamu ketahui tentang Nepal? Kalau kamu anak gunung pasti menjawab Himalaya! Kalau kamu anak budaya pasti menjawabnya negara Hindu Budha. Semua yang disebutkan diatas benar, namun tahukah kamu bahwa Nepal bukan hanya sekedar negara Hindu-Budha maupun Himalaya, melainkan sejuta keunikan dimiliki oleh negara yang hanya mempunyai luas 147,181 km2.
Kuil Swayambhunath di Kathmandu

                Nepal merupakan satu satunya negara yang mempunyai bendera berbentuk segitiga. Hal ini dikarenakan Nepal lebih mengikuti bendera asal Asia Selatan sebelum datangnya pengaruh Eropa dan memang Nepal bukanlah negara yang pernah dijajah. Filosofinya dua segitiga ini banyak sekali pendapat, diantaranya melambangkan Hindu-Budha, melambangkan Himalaya, melambangkan dua keluarga kerajaan Nepal Shahs dan Ranas, serta melambangkan kedamaian.
Bendera Nepal


              Kalau kamu mengunjungi Nepal, jangan kaget melihat kabel listrik berseliweran. Yup, tiang-tiang listrik di Nepal memang dibiarkan begitu saja. Entah kenapa alasannya yang pasti kamu tidak akan menemui hal ini di Indonesia. Nepal juga sering mengalami pemadaman listrik, terutama ketika aku berada di Pokhara, hampir setiap hari selalu ada pemadaman walau durasinya tidak selama di Banjarmasin tetapi hal ini cukup mengesalkan karena terjadi berulang-ulang dalam sehari.

                Selanjutnya ada sapi! Sapi merupakan wahana (kendaraan) Dewa Siwa, dewa yang sangat dihormati pemeluk agama Hindu. Kamu bakal melihat sapi-sapi berkeliaran di jalan-jalan layaknya kucing liar di Nepal. Eits, jangan nyoba mengusik sapi-sapi itu lho, nanti kamu bisa kena hukuman berupa denda sampai hukuman mati! Sadis!!!
Si Raja Jalanan!

               
                Klakson dengan suara yang nyaring adalah hal yang lumrah di Nepal. Dimana-mana kamu akan mendengar suara klakson bersahut-sahutan layaknya memberi salam. Konon, klakson merupakan sapaan "namaste" orang-orang Nepal di jalan. Rasanya tidak lazim kalau di Nepal tidak mendengar suara klakson yang nyaring. Bahkan beberapa klakson bunyinya sangat mirip klakson "telolet" Indonesia. Beberapa tempat mulai memberlakukan aturan dilarang membunyikan klakson seperti di salah satu sudut jalan kota Pokhara.
Siap-Siap Budeg Denger Klakson

                Nepal termasuk negara yang ramah bagi para pelancong. Entah itu dalam urusan keamanan maupun harga, keduanya pantas diacungi jempol. Polisi Nepal selalu bersiaga di touristic spots bahkan sampai di pasar pun ada! Nepal punya tempat backpacker tertua di dunia yaitu Thamel yang berada Di Kathmandu. Thamel terkenal sejak tahun 50 an semenjak gaya hidup hippie merebak. Nepal menjadi salah satu negara tujuan para hippie. Untuk urusan harga, mungkin karena nilai mata uang NPR( Nepali Rupee) jauh lebih rendah daripada negara-negara lainnya semisal USA, Singapura, Perancis. Nilai tukar NPR ke IDR sendiri saat itu berkisar 132 rupiah. Cukup murah untuk ukuran luar negeri bukan?
1000 NPR

                Makanan khas Nepal? Ada banyak! Makanan khas Nepal dikenal dengan aroma rempah-rempah yang kuat seperti halnya India. Ada momo, dal-bhat, ghundruk, dan lain-lain. Aroma yang kuat belum tentu menciptakan rasa yang tajam. Untuk lidah seperti kita kemungkinan merasakan masakannya agak hambar, entah kurang garam atau gimana ceritanya. Bagiku sendiri cukup tiga hari di Nepal setelah itu lidah bisa menyesuaikan dengan makanan lokal. Lezat! Kalau kamu makannya banyak, Nepal bakal cocok banget untuk melepas nafsu makan kamu! Bayangkan saja satu porsi orang Nepal layaknya 3 kali porsi orang Indonesia. Namun presentase lauk dengan nasinya berbanding 30:70, artinya kamu akan memakan 70% karbohidrat, kurang cocok untuk orang yang sedang diet.
Seporsi Dal-Bhat dan Momo Isi Keju Yak


                Satu hal yang tidak bisa dipungkiri dari Nepal adalah keindahan pegunungannya. Mulai dari Annapurna, Manaslu, sampai Kala Patthar, semua indah! Rasanya belum bisa dibilang pergi ke Nepal kalau belum mencoba mendaki salah satu gunung yang ada disana. Panjang waktu tempuh trekking bervariasi mulai dari 3- 15 hari tergantung rute yang dipilih. Untungnya aku berkesempatan melakukan pendakian ABC( Annapurna Basecamp). Cerita tentang megahnya Annapurna Basecamp akan dibahas lebih lanjut di postingan selanjutnya!
Really!
               Masih banyak sebenarnya yang bisa diulas dari Nepal. Budaya, Agama, Orang-orang rasanya terlalu banyak untuk dipaparkan semuanya. Sepanjang apapun aku menjelaskan tetap tidak bisa menggambarkan keindahan Nepal yang sesungguhnya. Daripada terus-terusan kebayang, mending kamu langsung beli tiket buat berangkat ke Nepal hehe.


0 komentar:

Posting Komentar