Abstrak
Sejak kedatangan Belanda ke Indonesia, Pergantian pola kependudukan
mulai terlihat terutama terciptanya kota-kota besar yang menopang Nusantara
saat itu. Kota-kota yang ramai dengan aktifitas serta strategis mulai mendapat
tata pola pemukiman yang teratur. Belanda datang dan mulai mengatur tata
pemukiman untuk memperkuat kedudukannya di Nusantara. Pendirian benteng, pusat
administrasi, bangunan umum, serta sarana transportasi adalah pemodelan baru
kota-kota di Indonesia. Sebelumnya kota-kota Indonesia kebanyakan bercorak
Islam seperti adanya alun-alun, mesjid, dan keraton. Kedatangan Belanda
merupakan sebuah era baru tata pemukiman di Indonesia yang mempunyai ciri
tersendiri. Perubahan pemukiman dari masa islam ke masa kolonial menandai
adanya perubahan masyarakat akan kebutuhan akan pemukiman dan perangkat
pendukungnya.
Tulisan ini
membahas mengenai perkembangan serta perubahan tata kota Banjarmasin, khususnya
wilayah Pulau Tatas dan sekitarnya. Banjarmasin yang dulunya merupakan kota
bandar terkenal karena menghasilkan lada serta menjadi penghubung antara
Indonesia Timur dan Indonesia Barat, maka tak heran jika Banjarmasin merupakan
incaran VOC untuk dikuasai. Perkembangan dan perubahan tata kota meliputi
hilangnya suatu bangunan, semakin padatnya pemukiman, adanya jalan-jalan baru,
dan beralih fungsinya suatu gedung.
Peta Pulau Tatas (Dok: Idwar Saleh) |
0 komentar:
Posting Komentar