Selasa, 03 Desember 2019

Perbandingan Peta Wilayah Pulau Tatas Tahun 1892 dan 2018



Abstrak
    Sejak kedatangan Belanda ke Indonesia, Pergantian pola kependudukan mulai terlihat terutama terciptanya kota-kota besar yang menopang Nusantara saat itu. Kota-kota yang ramai dengan aktifitas serta strategis mulai mendapat tata pola pemukiman yang teratur. Belanda datang dan mulai mengatur tata pemukiman untuk memperkuat kedudukannya di Nusantara. Pendirian benteng, pusat administrasi, bangunan umum, serta sarana transportasi adalah pemodelan baru kota-kota di Indonesia. Sebelumnya kota-kota Indonesia kebanyakan bercorak Islam seperti adanya alun-alun, mesjid, dan keraton. Kedatangan Belanda merupakan sebuah era baru tata pemukiman di Indonesia yang mempunyai ciri tersendiri. Perubahan pemukiman dari masa islam ke masa kolonial menandai adanya perubahan masyarakat akan kebutuhan akan pemukiman dan perangkat pendukungnya.
     Tulisan ini membahas mengenai perkembangan serta perubahan tata kota Banjarmasin, khususnya wilayah Pulau Tatas dan sekitarnya. Banjarmasin yang dulunya merupakan kota bandar terkenal karena menghasilkan lada serta menjadi penghubung antara Indonesia Timur dan Indonesia Barat, maka tak heran jika Banjarmasin merupakan incaran VOC untuk dikuasai. Perkembangan dan perubahan tata kota meliputi hilangnya suatu bangunan, semakin padatnya pemukiman, adanya jalan-jalan baru, dan beralih fungsinya suatu gedung.

Peta Pulau Tatas (Dok: Idwar Saleh)



0 komentar:

Posting Komentar